Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada
suhu 27 0C
dengan suhu maksimum 33 0C
dan suhu minimum 22 0C
sepanjang tahun. Curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan kelapa sawit berkisar 1 250 – 3 000 mm dengan penyebaran merata sepanjang tahun (dengan jumlah bulan kering
kurang dari tiga
bulan) dan
curah hujan optimal berkisar
1 750
–
2
500 mm. Curah hujan kurang
dari 1 250 mm dan jumlah bulan kering lebih dari 3 bulan
merupakan faktor pembatas yang berat. Lama penyinaran matahari yang optimal
adalah enam jam per hari dan kelembaban nisbi untuk kelapa sawit
berkisar 50 – 90% (Sugiyono
et al., 2003). Sinar matahari dapat
mendorong pertumbuhan vegetatif, pembentukan bunga, dan produksi buah.
Berkurangnya penyinaran matahari akan mengurangi proses asimilasi untuk
memproduksi karbohidrat dan pembentukan bunga (sex ratio) yang berakibat berkurangnya jumlah bunga betina. Selain
itu, kelapa sawit yang kurang mendapatkan sinar matahari, pertumbuhannya akan
tinggi, kurus, dan lemah, serta produksi daunnya sedikit (Risza, 2010).
Bentuk wilayah yang
sesuai untuk kelapa sawit adalah datar sampai berombak yaitu wilayah dengan
kemiringan lereng antara 0 – 8 %. Tekstur tanah yang paling ideal untuk kelapa sawit adalah lempung
liat berdebu, lempung berliat dan lempung liat berpasir (Sugiyono et al., 2003).
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Naibaho,
P.M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Medan. 306 hal.
Risza,
S. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.
225 hal.
0 komentar:
Post a Comment