Rotasi
panen adalah putaran panen antara panen terakhir dengan panen selanjutnya di tempat
yang sama. Jumlah rotasi panen per tahun normal yang dikendaki adalah berkisar
36-48 rotasi/tahun dengan interval panen normal 7-9 hari. Faktor yang
mempengaruhi rotasi panen antara lain cuaca, hari libur nasional, dan tenaga
kerja yang banyak tidak masuk. Berdasarkan ketentuan rotasi panen tersebut
seluruh areal tanaman menghasilkan dibagi menjadi enam seksi panen. Menurut
Sunarko (2007), pada panen permulaan biasanya rotasi panen 15 hari, selanjutnya
10 hari, dan terakhir 7 hari. Rotasi panen menggunakan simbol 6/7, yakni 5 hari
memanen dengan interval 7 hal. Akan tetapi ada juga yang menggunakan simbol 5/7
dalam memanen tergantung kebijakan perusahaan.
Waktu panen yang terlambat akan menyebabkan buah
cenderung over ripe bahkan bisa
menjadi empty bunch. Keadaan tersebut
bisa meningkatkan jumlah brondolan sehingga akan memperlambat penyelesaian
hancak dan bisa meningkatkan kadar FFA. Interval panen terlalu cepat (< 7
hari) maka akan mengakibatkan pemanen cenderung mendapatkan buah under ripe bahkan buah mentah (unripe). Hal tersebut juga akan
memperkecil persentase kerapatan buah sehingga akan mengurangi jumlah tonase
buah yang diperoleh dan dapat mempengaruhi mutu buah yang didapatkan.Pustaka:
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya & Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta. 69 hal.
0 komentar:
Post a Comment