Penyakit
Busuk Akar
Patogen : Rhizoctonia
sp., Pythium sp., Fusarium sp.
Munculnya
penyakit ditandai dengan memucatnya daun lalu tanaman mengalami kelayuan. Hal
tersebut disebabkan pembusukan yang terjadi pada akar bibit kelapa sawit.
Pengendalian : hindari perlukaan akar, sanitasi bibit
sakit, menggunakan biofungisida yang mengandung Trichoderma sp (10 gram/polibag), menggunakan fungisida Thiram atau
Benomil 0.1-0.2% dengan dosis 1 liter larutan/bibit.
Penyakit
Busuk Daun (Antraknosa)
Patogen : Botryodiplodia
palmarum, Glomerella cingulata, Melanconium eaeidis.
Awal mula
penyakit ditandai dengan bercak hijau pucat dari ujung daun, kemudian menjadi
berwarna kecoklatan dan akhirnya membusuk.
Pengendalian : Pemupukan berimbang, sanitasi daun sakit,
penyemprotan dengan Dithane 0.2%, Benlate 0.3%, dan Antracol 0.2%
(diaplikasikan satu minggu sekali selama satu bulan).
Penyakit
Bercak Daun
Patogen : Culvularia
eragrostidis, Drechslera halodes,
Cochiobolus carbonus.
Gejala ditandai
dengan bercak coklat kecil yang tersebar hingga daun kering.
Pengendalian : Jangan terlambat pindah tanam dari pre nursery ke main nursery, pemupukan berimbang, sanitasi daun sakit,
penyemprotan dengan Dithane 0.2%, Benlate 0.3%, dan Antracol 0.2%
(diaplikasikan satu minggu sekali selama satu bulan).
Penyakit
Busuk Pangkal Batang
Patogen : Ganoderma
boninense
Gejalanya ialah
terjadi pembusukan pada pangkal batang yang diikuti dengan tumbangnya pohon.
Daun pada pelepah menjadi berwarna kuning mirip dengan kekurangan unsur hara
Nitrogen hingga mengalami nekrosis. Selain itu, gejala dapat dilihat jika
terjadi “daun tombak” akibat pasokan air yang terhambat. Pada tanaman umur 15
tahun, biasanya diikuti dengan menggantungnya pelepah (sengkleh).
Pengendalian : sanitasi akar dan batang yang terinfeksi
dengan cara dibakar, pembongkaran tanaman terinfeksi, pengendalian secara
biologis dengan menggunakan agens antagonis yang mengandung Trichoderma sp 0.4 kg/lubang pada lubang
tanam.
Penyakit
Busuk Tandan
Patogen : Marasmius
palmivorus
Gejalanya ialah
tandan busuk akibat infeksi jamur Marasmius
palmivorus. Bagian dalam buah berwarna hitam busuk.
Pengendalian : Mengurangi kelembaban udara dengan
penunasan secara teratur, membuang tandan yang telah busuk, menyemprotkan
fungisida sikloheksimid, kaptafol dengan konsentrasi 0.1-0.2% (volume semprot
300 L/ha) dengan interval 2 minggu.
Penyakit
Busuk Pucuk
Patogen : Erwinia
carotovora
Gejala awal
penyakit terlihat jelas pada daun pupus menjadi kering berwarna abu-abu,
kemudian pada pangkalnya patah. Jaringan pada pangkal pupus telah membusuk,
basah dan berbau busuk. Selanjutnya penyakit akan menyerang titik tumbuh. Gejala
lanjutan pada penyakit yang terserang cukup berat, titik tumbuhnya rusak sama
sekali dan jika batangnya dibor akan mengeluarkan banyak cairan berwarna kuning
dan berbau busuk. Diduga serangan terjadi karena defisiensi Boron.
Pengendalian : tanaman yang sakit (sebelum titik tumbuhnya
busuk) dapat dikendalikan dengan memotong semua jaringan yang sakit dengan
posisi agak di bawah bagian yang terinfeksi, lalu oleskan fungisida sistemik binomil
dengan dosis 5 gram per pohon pada bagian yang telah dipotong untuk melindungi
dari serangan mikroorganisme. Pohon yang terserang berat harus segera dibongkar.